Lima Kali Lelang Buku SD dan SMP Gagal

Proses lelang buku di Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tegal sejak tahun 2010 hingga kini masih tetap gagal. Padahal, proyek pengadaan dengan anggaran buku untuk SD mencapai Rp 3,04 miliar dan buku untuk SMP mencapai Rp 3,1 miliar telah dilaksanakan sebanyak lima kali lelang.

"Kami sangat kecewa dengan kembali gagalnya lelang buku yang dilakukan Disdik. Sebab, hal itu menyebabkan siswa dirugikan karena tidak bisa menggunakan buku pelajaran dari pemerintah," ujar Sekretaris Komisi I DPRD, Drs H Darni Imadudin usai rapat kerja dengan Disdik Kota Tegal, Rabu (3/10).

Menurut dia, dari keterangan yang disampaikan Kepala Bidang Sarana Prasarana Disdik, M Ismail Fahmi SIP saat rapat kerja dengan DPRD, pada lelang kelima tahun 2012 jumlah pendaftar mencapai 104 rekanan. Namun, dari jumlah tersebut yang mengirimkan dokumen penawaran hanya 23 rekanan. Setelah dilakukan pengecekan dokumen persyaratan yang lolos hanya 13 rekanan. "Meskipun demikian, mereka ternyata tidak bisa melampirkan bukti dukungan penerbit, sehingga sampai sekarang belum ada pemenang dan proses lelang dinyatakan gagal," katanya.

Darni mengemukakan, selain itu masalah tersebut untuk pengadaan alat peraga bagi SD dengan anggaran Rp 1,3 miliar dan sarana TIK sebesar Rp 665 juta juga belum bisa dilaksanakan, termasuk pengadaan alat peraga untuk SMP dengan anggaran Rp 299 juta dan alat pembelajaran dan komputer Rp 972 juta. "Kami menekankan kepada Disdik untuk bisa dilaksanakan dengan mengacu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang ada. Pemkot juga perlu menambah sumber daya manusia yang mumpuni serta melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait kegagalan yang terjadi berulang kali," tegasnya.

Ketua Komisi I DPRD, W Edi Susilo menambahkan, pihaknya meminta agar Disdik bisa memberikan penjelasan secara rinci kepada DPRD maupun masyarakat. Sebab, gagalnya pengadaan buku yang dibiayai DAK tahun 2010 yang paling dirugikan masyarakat, khususnya peserta didik karena mereka belum bisa menggunakan buku. "Kami sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini. Sebab, kegagalan lelang pengadaan buku yang terjadi sampai lima kali merupakan bentuk preseden buruk dalam proses penyelenggaran pendidikan," tandasnya. (1


Blog, Updated at: 03.37

0 komentar:

Posting Komentar

JUMLAH PENGUNJUNG