Salah satu perwakilan Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang Imran menyebut, salah satu tips untuk lolos dalam seleksi program beasiswa pemerintah Jepang Monbukagakusho, pelajar Indonesia harus memiliki kesiapan. "Persiapan untuk mengikuti seleksi beasiswa tidak hanya dilakukan satu hingga dua hari. Biasanya mereka telah mempersiapkan diri sejak SMA maupun sejak kuliah S-1 jika ingin melanjutkan S-2," ujar Imran kepada Okezone di Universitas Indonesia (UI) Career & Scholarship Expo XIV 2012, Depok, Kamis (20/9/2012).
Misalnya, lanjut Imran, mengenai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). "Kami mensyaratkan IPK minimal 3,00 tapi jika dia melebihi itu, maka akan menjadi nilai tambah," ungkapnya.
Imran mengimbuh, dalam pengajuan proposal riset, para mahasiswa hendaknya memberikan penelitian yang menarik dan dapat diaplikasikan. "Para pelajar hendaknya sudah mempersiapkan penelitian yang akan mereka lakukan di Jepang. Kemudian mencari universitas Jepang yang memang sesuai untuk melakukan riset tersebut," tukasnya.
Selain itu, menurut Imran, pengalaman mengikuti program pertukaran pelajar, khususnya ke Jepang juga menjadi nilai lebih. "Apalagi jika mereka menguasai bahasa Jepang itu juga menjadi nilai lebih. Karena hal-hal tersebut menunjukkan minat yang tinggi dari pelajar untuk studi ke Jepang," imbuh Imran.
Program beasiswa pemerintah Jepang ini memiliki beberapa kategori mulai dari D-2 hingga S-3. Di tiap jenjang, mereka yang lolos seleksi akan mengikuti satu hingga dua tahun program persiapan sebelum akhirnya berkuliah di kampus tersebut.
"Pemberian beasiswa dilakukan selama masa persiapan tersebut. Calon mahasiswa akan belajar bahasa Jepang dan tes masuk perguruan tinggi selama masa itu. Jika lolos, maka beasiswanya akan diperpanjang hingga lulus kuliah," tandasnya.(rfa)
0 komentar:
Posting Komentar